Network
KabarDKI.com - Jakarta kini sudah tidak lagi menyandang status ibu kota Indonesia. Nasib Jakarta ini pun dikupas dosen ilmu politik FISIP Universitas Indonesia Drs Andrinof Achir Chaniago.
Dilansir dari portal resmi Fakultas Ilmu Administrasi UI, Andrinof menjelaskan nasib Jakarta tanpa status khususnya sebagai ibu kota. Dia menjelaskan alasan ibu kota pindah yakni untuk menata Kota Jakarta.
"Dengan berkurangnya beban Jakarta, maka Jakarta bisa fokus pada penataan dan peningkatan kualitas kota yang selama ini menghadapi sangat banyak sekali masalah. Untuk itu," kata Andrinof.
Baca Juga: Tak Lagi Jadi Ibu Kota, DKI Disarankan Bentuk Badan Promosi Wisata
Sementara itu, Pengamat Tata Kota Yayat Supriatna menilai warga kelas menengah dan atas di Jakarta masih tetap bertahan di Jakarta. Alasannya soal fasilitas dan kenyamanan di Ibu Kota Negara (IKN) yang baru di Kalimantan Timur.
Baca Juga: Tak Lagi Menyandang Ibu Kota Negara, Jakarta Dipersiapkan Jadi Kota Bisnis Global
"Selain itu, Jakarta tetap memiliki daya tarik yang kuat sebagai kota utama karena adanya faktor Diversity, Density, Design, dan Transit dengan penduduk kota lebih dari 12 juta jiwa,” katanya.
Diketahui jika status DKI Jakarta sebagai Ibu Kota Indonesia telah dicabut pada 15 Februari 2024.***
