Kekayaan Helena Lim Crazy Rich PIK yang Terlibat Kasus Korupsi PT Timah Tbk

- 16 Maret 2024, 16:00 WIB
Profil Lengkap Helena Lim Crazy Rich PIK yang Terlibat Kasus Korupsi PT Timah Tbk
Profil Lengkap Helena Lim Crazy Rich PIK yang Terlibat Kasus Korupsi PT Timah Tbk //Instagram.com/@helenalim899

KabarDKI.com - Kekayaan Helena Lim Crazy Rich PIK menjadi sorotan baru-baru ini, ia terlibat sebuah kasus korupsi timah. Pada tanggal 6-8 Maret 2024, Kejaksaan Agung (Kejagung) melakukan penggeledehan di beberapa lokasi terkait perkara Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk periode 2015-2022.

Sejumlah harta dan barang mewah Helena Lim crazy rich PIK senilai Rp33 miliar disita dari rumahnya. Atas hasil penggeledahan, penyidik menyita barang elektronik, kumpulan dokumen terkait, dan uang tunai sebesar Rp10 miliar dan 2 juta dolar Singapura.

Profil Lengkap Helena Lim Crazy Rich PIK

Profil Helena Lim banyak yang mencari dan ingin tahu sosok crazy rich asal Pantai Indah Kapuk (PIK). Melalui akun Instagram pribadi, ia menuliskan "Crazy But Rich".

Baca Juga: Profil Crazy Rich PIK Helena Lim, Punya Rumah Super Mewah Kini Terjerat Dugaan Kasus Korupsi Timah

Helena Lim dikenal memiliki kehidupan yang gemerlap, wanita berusia 47 tahun itu pernah mengeluarkan sebuah single album berjudul "Pasrah". Bahkan ia memiliki rumah mewah di kawasan elit di PIK, Jakarta Utara.

Dalam sebuah acara televisi, terlihat isi perabotan rumahnya begitu mewah dan mahal, termasuk dilengkapi kolam renang rancangan Da Vinci dan salon pribadi.

Sebagai pebisnis dan artis, Helena Lim juga dikenal sebagai selebgram. Ia beberapa kali memperlihatkan kehidupan mewah dengan tampil glamor.

Kekayaan Helena Lim

Helena Lim dalam sebuah acara mengakui dirinya dulu merupakan karyawan bank. Ia memiliki seorang customer yang melakukan deposito dollar pada tahun 1996 sebelum krisis moneter.

"Dulu 1996 aku masih kerja di bank, gajinya hanya Rp450.000 per bulan. Tapi aku terus kerja di tempat-tempat lain. dari gaji itu aku kerja belum sampai setahun krisis moneter. Tahun 1997 itu ada kustomer aku masukin deposito US$100.000 itu. Dolar waktu itu cuma Rp2.000, dia deposito di aku 3 bulan. Pas 3 bulan aku telpon dia mau diperpanjang nggak, terus dia bilang jual aja,"kisahnya.

Halaman:

Editor: Tatang Adhiwidharta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x