Deretan Kebijakan Kontroversial Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono, Termasuk Pangkas Kuota Penerima KJMU

- 7 Maret 2024, 18:20 WIB
Deretan Kebijakan Kontroversial Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono, Termasuk Pangkas Kuota Penerima KJMU
Deretan Kebijakan Kontroversial Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono, Termasuk Pangkas Kuota Penerima KJMU /Berita Jakarta

KabarDKI.com - Sebelum pangkas kuota penerima KJMU atau Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul ada beberapa deretan kebijakan kontroversial Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono. Maklum saja, ia menjadi sorotan di media sosial belakangan ini.

Nama Heru Budi Hartono menarik perhatian setelah ribuan mahasiswa mengeluhkan soal KJMU yang dicabut haknya untuk ribuan mahasiswa lainnya. Alhasil, dari kebijakannya itu membuatnya jadi olok-olokan warganet.

Banyak warganet yang kemudian menyebut Pj Gubernur Heru Budi Hartono sebagai pemimpin yang wajahnya ada di mana-mana, namun hasil kerjanya tak terlihat di mana saja.

Baca Juga: Nama-nama Mulai Muncul di Persaingan Pilkada DKI, Begini Kata Heru Budi Hartono

Sepak terjang Heru Budi Hartono memimpin DKI Jakarta setelah menggantikan Anies Baswedan menjadi kontroversial. Apa saja yang pernah dilakukannya hingga menjadi sorotan publik?

Deretan Kebijakan Kontroversial Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono


1. Mengubah Slogan Jakarta Kota Kolaborasi

Baru menggantikan Anies Baswedan, kebijakan kontroversial pertama Heru Budi Hartono yaitu mengganti slogan Jakarta Kota Kolaborasi. Dimana kini slogan Jakarta menjadi Sukses Jakarta untuk Indonesia.

"Terkait dengan slogan ‘Sukses Jakarta untuk Indonesia’, Pemprov DKI Jakarta akan mempersiapkan Surat Keputusan (SK) Gubernur untuk penggunaan slogan tersebut ke depannya," ujar Plt Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik DKI Jakarta, Raides Aryanto ketika itu.

Raides mengaku adanya slogan Sukses Jakarta untuk Indonesia yang disandingkan dengan logo resmi Pemprov DKI Jakarta merupakan wujud atas dukungan Jakarta pada Ibu Kota Indonesia di masa depan.

Tak pelak, kebijakan kontroversial Heru Budi menimbulkan pro kontra. Sebab ini memulai kembali dari awal masalah branding kota Jakarta.

2. Tangani Banjir Jakarta

Dalam tangani banjir Jakarta, Heru Budi Hartono juga menjadi sorotan akibat ruas jalan terendam. Beberapa warganet mengolok Heru karena sering bercanda dalam menanggapi masalah di Ibu Kota.

Perihal banjir, Heru Budi menyebut karena intensitas hujan yang tinggi. Bahkan dirinya memastikan bahwa seluruh pompa berjalan seperti adanya saat meninjau Stasiun Pompa Air Ancol, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Dalam kondisi normal, Heru Budi mengatakan Tinggi Muka Air (TMA) di Stasiun Pompa Ancol ada di angka 80 sentimeter. Namun, ketika hujan yang mengguyur Jakarta beberapa hari terakhir, ini membuat TMA naik menjadi 160 sentimeter.

"Tadi malam terus hujan dan hari ini masih cuaca mendung. Kita memastikan semua pompa berjalan baik. Dari hasil diskusi di lapangan memang beban Kali Ancol masih cukup tinggi,"ujar ," ujar Heru Budi kepada awak media pada Kamis (29/2).

Halaman:

Editor: Tatang Adhiwidharta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x